BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan salah satu agama yang menganjurkan kita untuk berbuat sesuai dengan ajarannya. Maka dari itu kita sebagai umat muslim sangat dianjurkan untuk berbuat baik kepada sesama. Islam juga sangat menganjurkan untuk berkarya sesuai dengan bidang yang ditekuninya. Untuk itu, kita perlu membangkitan sikap untuk menghargai karya orang lain. Kita perlu menyadari bahwa keberhasilan seseorang dalam berkarya itu harus dihargai, karena hasil karya seseorang itu merupakan cerminan dari pribadinya yang patut dihargai sebagai manusia yang mempunyai jiwa semangat, kerja keras, ulet dan tekun, tidak kenal putus asa, disiplin, rajin dan optimis akan berhasil.
Semua sikap mental yang disebutkan di atas adalah sikap mental yang sangat dianjurkan oleh Islam. Sikap mental yang positif itulah yang akan melecut semangat seseorang untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain (masyarakat). Islam sangat menganjurkan umatnya agar berlomba-lomba menghasilkan karya yang bermanfaat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana etika dalam islam dalam berkarya dan tujuannya?
2. Apa yang di maksud dengan menghargai karya orang lain?
3. Bagaimana cara kita untuk menghargai karya orang lain?
4. Bagaimana cara membiasakan rasa menghargai karya orang lain?
C. Tujuan Penulisan
1. Etika dalam islam dalam berkarya dan tujuannya
2. Yang di maksud dengan menghargai karya orang lain
3. Cara kita untuk menghargai karya orang lain
4. Cara membiasakan rasa menghargai karya orang lain
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Etika Islam dalam Berkarya dan Tujuannya
Kata
karya berasal dari bahasa sansekerta, yang persamaan katanya adalah kerja,
usaha dan ikhtiar.
Suruhan
berkarya atau bekerja, tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadis Rasulullah SAW.
Yang
Artinya:
”Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.”
(Q.S. Al-Qasas, 28: 77)
Rasulullah
SAW bersabda yang Artinya:
”Bekerja
mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap muslim.” (H.R. Tabrani)
Dalam
berkarya, seseorang harus memiliki hal-hal sebagai berikut:
1.
Perencanaan yang mantap, tepat, dan
baik.
2.
Pembagian waktu yang tepat dan efektif,
sehingga diharapkan dengan pengorbanan waktu dan tenaga yang sedikit, tetapi
dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan dan memperoleh banyak keuntungan.
3.
Hati selalu gembira dalam menghadapi
banyak pekerjaan.
4.
Pantang mundur jika pekerjaan sulit, dan
tidak mengeluh jika pekerjaan memayah.
5.
Fisik selalu dalam kondisi sehat.
6.
Rasa tanggung jawab yang tinggi dalam
bekerja dan menghilangkan kebiasaan menunda-nunda pekerjaan.
7.
Banyak ingat kepada Allah dan mengharap
pertolongannya.
Dalam
berkarya, seseorang harus memiliki hal-hal sebagai berikut:
1. Perencanaan
yang mantap, tepat, dan baik.
2. Pembagian
waktu yang tepat dan efektif, sehingga diharapkan dengan pengorbanan waktu dan
tenaga yang sedikit, tetapi dapat menyelesaikan beberapa pekerjaan dan
memperoleh banyak keuntungan.
3. Hati
selalu gembira dalam menghadapi banyak pekerjaan.
4. Pantang
mundur jika pekerjaan sulit, dan tidak mengeluh jika pekerjaan memayah.
5. Fisik
selalu dalam kondisi sehat.
6. Rasa
tanggung jawab yang tinggi dalam bekerja dan menghilangkan kebiasaan
menunda-nunda pekerjaan.
7. Banyak
ingat kepada Allah dan mengharap pertolongannya.
8. Dalam
dunia yang semakin maju seperti sekarang ini, berkarya perlu diingatkan.
9. Adapun
cara untuk mengingat karya, yaitu dengan:
10. Menambah
ilmu pengetahuan.
11. Meningkatkan
cara kerja yang lebih efisien dan efektif.
B.
Maksud menghargai karya orang lain
Yang
dimaksud dengan menghargai karya orang lain adalah sikap mengakui dan
menghormati karya orang lain sebagai hasil kreatifitasnya dengan cara
memberikan apresiasi yang positif berupa kata-kata yang menyenangkan, pujian,
dan memberikan semangat.
Menurut
fitrahnya, setiap manusia akan merasa senang apabila hasil karyanya dihargai
oranglain. Menghargai karya orang lain termasuk perilaku terpuji yang harus
dilakukan, sedangkan sebaliknya menghina dan mencela merupakan perilaku buruk
yang harus di jauhi.
Adapun
Maksud atau tujuan menghargai karya orang lain yang bermanfaat antara lain:
1. Menjalin
hubungan tali kasih sayang(silaturrahmi) khususnya antara yang memberi penghargaan dan yang diberi penghargaan.
2. Membut
senang atau gembira orang yang hasil karyanya dihargai
3. Mendorong
orang yang hasil karyanya di hargai, agar mempertahankan dan meningkatkan
kualitas hasil karyanya ke arah yang lebih baik.
4. Menjauhkan
dari sifat menghina dan mencela hasil karya orang lain karena merupakan
perilaku buruk yang akan mendatangkan kerugian.
5. Meningkatkan
taraf hidup orang yang diberi penghargaan apabila penghargaan yang diberikan itu berupa sejumlah uang, tugas
belajar, atau menaikan pangkatnya ke jenjang yang lebih tinggi
C.
Perilaku Menghargai Karya Orang
Lain
Agama
islam telah mengajarkan kepada umatnya agar hidup dengan rajin bekerja dan
selalu memiliki jiwa semangat bekerja keras. Tidak dibenarkan bahwa umat islam
itu hidupnya malas.
Allah
SWT berfirman:
Dan
katakanlah,”bekerjalah kamu, maka allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga
rasulnta dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang
telah kamu kerjakan”. (Q.S At-Taubah/9:105)
Setiap
orang islam seharusnya mampu berkarya dalam hidup sehari-hari, karena setiap
orang islam mempunyai tujuan yang mulia yang ingin dicapai, yaitu kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
Semua
manusia di dunia ini diciptakan oleh ALLAH dengan diberi akal dan dengan akal
itu manusia dapat berpikir secara rasional. Dengan akal pula manusia dapat
belajar sehingga memperoleh ilmu pengetahuan yang bermacam-macam. Kemudian
dengan ilmu pengetahuan itulah manusia dapat mengadakan perubahan-perubahan
social dan mencapai kemajuan dalam hidupnya.
Nabi
Muhammad SAW. memuji kepada orang yang bekerja mencari kayu, beliau bersabda
yang artinya:
“sesungguhnya
apabila salah seorang di antara kamu mengambil tali kemudian mencari kayu bakar
dan kayu itu diletakkan di atas punggungnya, hal itu adalah lebih baik daripada
ia mendatangi seorang yang kaya raya untuk meminta sesuatu kepadanya, yang
adakalanya ia diberi, dan adakalanya ia tidak diberi. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kita
perlu menyadari bahwa keberhasilan seseorang dalam berkarya itu harus dihargai,
karena hasil karya seseorang itu merupakan cerminan dari pribadinya yang patut
dihargai sebagai manusia yang mempunyai jiwa semangat, kerja keras, ulet dan
tekun, tidak kenal putus asa, disiplin, rajin dan optimis akan berhasil.
Seseorang yang merasa karyanya dihargai, maka akan semakin termotivasi untuk
menghasilkan karya yang lebih baik lagi. Tetapi sebaliknya, seseorang yang
merasa karyanya tidak dihargai, kemungkinan ia bisa putus asa untuk berkarya
lagi. Ia akan merasa tidak percaya diri untuk berkarya, apalagi jika karya yang
tidak dihargai itu adalah karya perdananya. Respon posotif atau negatif dari
orang lain terhadap hasil karyanya akan memberikan dampak yang besar bagi diri
dan kreatifitasnya.
Karena
itu, perlu kiranya kita merenungi firman Allah swt. berikut ini:
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki memperolok-olok
kumpulan yang lain, boleh jadi yang diperolok-olok itu lebih baik dari mereka
(yang memperolok-olok). Dan jangan pula sekumpulan perempuan memperolok-olok kumpulan
lainnya, boleh jadi yang diperolok-olok itu lebih baik dari mereka (yang
memperolok-olok)….”. (QS Al Hujurat: 11)
Yang
dimaksud dengan larangan mengejek atau memperolok-olok orang lain pada ayat di
atas, termasuk juga larangan mengejek hasil karya dari orang lain. Hal ini
berarti secara tidak langsung, kita diperintahkan untuk menghargai karya orang
lain selama karya tersebut positif.
D.
Sikap menghargai karya orang lain
Beberapa
sikap dan perilaku yang mencerminkan menghargai karya orang lain adalah sebagai
berikut:
Mengakui
dan menghormati kemampuan dan kreatifitas orang lain dalam berkarya.
Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing sesuai bidangnya. Dengan kemampuannya itulah, kemudian ia berkreatifitas untuk menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat. Maka kita perlu mengakui dan menghormati kemampuan orang lain dalam menghasilkan karya di bidangnya, yang mungkin tidak kita miliki dalam bidang tersebut.
Setiap orang memiliki kemampuan masing-masing sesuai bidangnya. Dengan kemampuannya itulah, kemudian ia berkreatifitas untuk menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat. Maka kita perlu mengakui dan menghormati kemampuan orang lain dalam menghasilkan karya di bidangnya, yang mungkin tidak kita miliki dalam bidang tersebut.
Mengucapkan
kata-kata yang menyenangkan berupa pujian atau memotivasi terhadap karya yang
dihasilkan oleh teman atau orang lain. Kekuatan kata-kata sangat besar
pengaruhnya terhadap sikap mental dan psikis seseorang. Kata-kata yang memberi
semangat, pujian, atau memotivasi akan meresap dalam alam bawah sadar seseorang
dan memberikan kekuatan untuk berkarya lebih baik lagi. Karena itu, bila kita
melihat karya teman kita, maka ucapkanlah kata-kata yang menyenangkan hatinya,
apalagi jika faktanya memang karya tersebut bagus.
Tidak
mencaci atau mengejek bila ada karya teman atau orang lain yang menurut kita
kurang bagus dan biasa saja. Kurang bagus menurut kita belum tentu menurut
orang lain. Setiap manusia memiliki pandangan masing-masing dalam menilai
sebuah hasil karya. Boleh jadi kita menilai karya tersebut kurang bagus atau
biasa saja karena tidak tertarik dengan bidang itu, sehingga mempengaruhi
penilaian kita. Karena itu, sikap terbaik adalah jangan pernah menghina hasil
karya seseorang. Selain hal tersebut tidak bermanfaat, dapat melukai perasaan
orang lain, dan mematikan kreatifis seseorang, juga bertentangan dengan ajaran
Islam.
Tidak
merusak karya orang lain meskipun kita tidak menyukainya dan merasa kurang
bermanfaat bagi kita. Jika mengejek karya orang saja tidak boleh, apalagi jika
sampai merusaknya. Kurang bermanfaat bagi kita belum tentu bagi orang lain.
Contohnya, Pak Hasan adalah seorang pengrajin kompor minyak tanah. Dengan
ketekunannya, ia bisa menghasilkan tiga buah kompor minyak tanah dalam sehari.
Ini juga merupakan sebuah hasil karya. Bagi orang yang tinggal di kota-kota
besar yang terbiasa memakai kompor gas atau listrik, mungkin karya Pak Hasan
tidak bermanfaat bagi mereka. Tetapi bagi orang-orang di pedesaan, justru karya
Pak Hasan sangat bermanfaat bagi mereka.
Jadi, kita sangat dilarang merusak hasil karya orang lain dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun.
Jadi, kita sangat dilarang merusak hasil karya orang lain dalam bentuk apapun dan dengan cara apapun.
Menjauhkan
sikap iri hati terhadap karya yang dihasilkan orang lain. Tidak ada kebaikan
sedikitpun pada sikap iri hati. Bila ada teman atau orang lain yang berhasil
menghasilkan karya yang bagus dan mendapat pengharagaan, maka sikap kita
mestinya menghargai karya tersebut dan termotivasi untuk menghasilkan karya
yang sama baiknya atau bahkan lebih baik lagi.
E.
Membiasakan perilaku menghargai karya orang
lain dalam kehidupan sehari-hari
Kebiasaan
menghargai karya orang lain hendaknya dilakukan dimana saja terutama
dilingkungan pergaulan karena jika kebisaan tersebut dilakukan dilingkungan
pergaulan tersebut maka dapat mendatangkan manfaat yang banyak.seperti ;
1. Senantiasa
bertakwa kepada Allah swt. Yakni melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi
semua larangan-Nya
2. Disiplin
dalam melaksanakan sholat lima waktu dan ibadah-ibadah lain yang hukumnya wajib
Rasulullullah
shallallâhu alaihi wasallam bersabda:
“Amal
yang paling pertama dihisab dari seorang hamba di hari kiamat ialah sholatnya.
Jika salatnya diterima maka diterimalah amal-amal yang lain. Jika shalatnya
ditolak, maka ditolaklah amal-amal lainnya (H.R. al Thabrani dari Anas r.a)
3. Mencintai
fakir miskin yang diwujudkan melalui sikap, ucapan, perbuatan dan bantuan harta
benda.
Rasulullullah
shallallâhu alaihi wasallam bersabda:
“Setiap
segala sesuatu ada kuncinya, sedang
kunci surga adalah mencintai fikir miskin. Karena kesabaran mereka
mereka adalah kawan akrab Allah pada hari kiamat (H.R. Abu Bakar bin Laal dari Umar bin
Khattab)
4. Menyantuni,
memelihara, mengasuh dan mendidik
anak-anak yatim dengan penuh kasih sayang
Rasulullullah
shallallâhu alaihi wasallam bersabda:
“Saya
dan orang yang menanggung (memelihara) anak yatim (dengan baik) ada di surga
bagaikan ini. Seraya memberi isyarat
dengan jari telunjuk dan jari tengah
dan beliau rentangkan kedua
jarinya (H.R. Bukhari)
5. Berprilaku
baik terhadap tetangga, menghormati tamu
dan bertutur kata yang baik-baik saja atau diam
Rasulullah
shallallâhu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir (kiamat) maka hendaklah ia berbuat baik
pada tetangganya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah ia menghormati tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik-baik saja atau
diam” (H.R. Muslim)
6. Melaksanakan
tujuh macam perilaku yang menyebabkan mendapatkan naungan (perlindungan) Allah
swt di akherat kelak
Rasulullah
shallallâhu alaihi wasallam bersabda
“Ada
tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah pada hari tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya. Yaitu: (1) Pemimpin yagng adil (2) Pemuda yang rajin
beribadah (3) orang yang hatinya selalu
rindu dengan masjid (4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah (5) Seorang
lelaki yang diajak berzina oleh wanita bangsawan dan cantik kemudian menolaknya
sambil berkata: sesungguhnya saya takut karena Allah (6) Orang yang bersedekah
secara rahasia sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang di sedekahkan
tangan kanannya (7) Orang yang mengingat Allah ketikla sendirian sehingga
mencucurkan air matanya (H.R. Muslim
dan Bukhari)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Menghargai
karya orang lain adalah sikap terpuji yang perlu diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari lewat pembiasaan-pembiasaan. Hal ini bisa dimulai dari
diri sendiri dan di lingkungan keluarga. Kemudian berlanjut ke sekolah dan
masyarakat. Inti atau kunci agar bisa bersikap menghargai karya orang lain
adalah adanya kesadaran dalam diri bahwa setiap manusia dikaruniai kelebihan di
bidangnya masing-masing yang membedakannya dengan orang lain. Tidak ada manusia
yang mampu menguasai dan mahir semua bidang pengetahuan, keahlian, atau
keterampilan. Kita mungkin mahir di bidang tertentu, tapi tidak menguasai bidang
lainnya.
Jadi,
menghargai karya orang lain sejatinya merupakan suatu keniscayaan dari diri
manusia yang terbatas kemampuannya, yang tidak mungkin menguasai seluruh bidang
pengetahuan, keahlian, dan keterampilan
setuju sekali dengan makalah ini
BalasHapusPaket Internet