BAB I
PENDAHULUAN
Sejak masa pemerintahan Bani umayyah dan Bani
Abbasiyah, Ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Para khalifah dan pemimpin
umat pada waktu itu menaruh perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan,
baik agama maupun ilmu-ilmu umum.
Kemajuan bidang ilmu pengetahuan dan budaya pada abad
pertengahan memang tidak semaju pada masa Daulah Bani Umayyah maupun Daulah
Bani Abbasiah. Namun demikian pada masa ini bidang agama, ilmu pengetahuan,
budaya atau seni arsitektur tetap memperoleh perhatian, sehingga terbuka
kesempatan munculnya tokoh-tokoh muslim sesuai dengan bidang keahlian maupun
profesi masing-masing.
Demikian pula
perkembangan umat islam yang ada di bumi, sejak masa rasulullah SAW. Hingga
sekarang juga mengalami perubahan dalam perkembangannya, Menurut para ahli
sejarah dapat dibagi menjadi beberapa periode yaitu pada tahun 650-1000M
dinamakan masa kejayaan islam I, tahun 1000-1250M islam mengalami masa kemunduran,
dan tahun 1500-1800M disebut sebagai masa tiga kerajaan besar yakni kerajaan
Usmani, Kerajaan Safawi, dan Kerajaan Mugal.
Sebagai umat
Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, maka kita haruslah juga mengetahui
bagaimana perkembangan Islam, terutama pada abad Pertengahan yang tentunya
sangat berperan penting dalam perkembangan agama Islam sampai sekarang ini.
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai
berikut :
b) Bagaimanakah
perkembangan ilmu pengetahuan pada abad pertengahan?
c) Bagaimanakah
perkembangan kebudayaan Islam pada abad pertengahan?
1.3. Tujuan
Penulisan
A. Tujuan
Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk
memperluas pengetahuan tentang sejarah perkembangan islam di dunia yang
terjadi pada abad pertengahan.
B. Tujuan
Khusus
Adapun tujuan khusus dibuatnya makalah ini adalah :
2. Untuk menambah
kemampuan dan wawasan kami dalan penyusunan makalah.
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah kita dapat
mengetahui dan memahami lebih dalam tentang sejarah perkembangan islam pada
abad pertengahan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sekilas
Tentang Dunia Islam Pada Abad Pertengahan
Dalam buku Ensiklopedi Islam, Jilid 2 dijelaskan bahwa
sejarah Islam telah melalui tiga periode, yaitu periode klasik (650-1250 M),
periode pertengahan (1250-1800 M), dan periode modern (1800-sekarang).
Pada periode klasik, Islam mengalami kemajuan dan
keemasan. Hal ini di tandai dengan sangat luasnya wilayah kekuasaan islam,
adanya integrasi antar wilayah Islam, dan adanya kemajuan di bidang
ilmu dan sains.
Pada abad perengaha, Islam mengalami kemunduran. Hal
ini ditandai dengan tidak adanya lagi kekuasaan Islam yang utuh yang meliputi
seluruh wilayah Islam, dan terpecahnya Islam menjadi kerajaan-kerajaan yang
terpisah.
Ø Kerajaan
Ottoman di Turki
Kerajaan Ottoman didirikan dan diproklamasikan
kemerdekaannya Utsman I dari bangsa Turki Usmani, setelah Sultan Alauddin dari
Dinasti Saljuk meninggal dunia tahun 1300M.
Utsman I dinobatkan sebagai raja (sultan) pertama dari
kerajaan Ottoman, yang disusul oleh raja-raja berikutnya. Kerajaan Ottoman
mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad II (1451-1481 M).
Sultan ini berjasa besar, karena telah menyebarluaskan Islam ke Benua Eropa,
melalui penaklukan kota Benteng Konstatinopel ibukota Romawi Timur pada tahun
1453 M. Karena keberhasilannya ini, kemudian Sultan Muhammad II mendapat
julukan Al-Fatih yang artinya Sang Penakluk.
Selanjutnya pada tahun 1520-1566 M, Sulaiman
Agung menjadi penguasa baru di kerajaan Turki Usmani menggantikan Sultan
Muhammad II dan dia dijuluki Sulaiman Al-Qanuni. Sulaiman bukan hanya sultan
yang paling terkenal dikalangan Turki Usmani, akan tetapi pada awal ke 16 ia
adalah kepala negara yang paling terkenal di dunia. Ia seorang penguasa yang
shaleh, ia mewajibkan rakyat muslim harus shalat lima kali dan berpuasa di
bulan ramadhan, jika ada yang melanggar tidak hanya dikenai denda namun juga
sanksi badan.
Sulaiman juga berhasil menerjemahkan Al-Qur’an
dalam bahasa Turki, pada saat Eropa terjadi pertentangan antara katolik kepada
khalifah Sulaiman, merteka di beri kebebasan dalam memilih agama dan diberikan
tempat di Turki Usmani. Lord Cerssay mengatakan, bahwa pada zaman dimana
dikenal ketidakadilan dankelaliman katholik roma dan protestan, maka Sultan
Sulaiman yang paling adil dengan rakyatnya meskipun ada yang tidak beragama
islam. Setelah Sulaiman meninggal dunia, kerajaan turki Usmani mengalami
kemunduran.
Ø Kerajaan
Mugal di India
Peranan umat Islam India dalam penyeluasan agama Islam
dapat dilihat dalam empat periode, periode sebelum kerajaan Mogul (705-1526 M),
periode Mogul (1526-1858 M), periode masa penjajahan Inggris (1858-1947 M), dan
periode Negara India Sekuler (1947-sekarang)
Pemerintahan Kemaharajaan Mughal didirikan oleh
Zahirudin Babur pada 1526 M. Babur merupakan cucu Timur Lenk dari pihak ayah
dan cucu Jenghiz Khan dari pihak ibu. Kerajaan ini dimulai ketika dia
mengalahkan Ibrahim Lodi, Sultan Delhi terakhir pada pertempuran pertama
Panipat dengan bantuan Gubernur Lahore. Ia menguasai Punjab dan meneruskan ke Delhi
yang dijadikan ibukota kerajaan. Penguasa setelah Babur adalah putranya
sendiri, Nashirudin Humayun (1530-1556 M) di masa ini kondisi kerajaan tidak
stabil, karna banyak perlawanan dari musuh-musuhnya. Pada 1540 terjadi
pemberontakan yang dipimpin oleh Sher Khan dari Qanauj mengakibatkan Humayun
melarikan diri ke Persia. Atas bantuan Raja Persia (Safawiyah), Humayun kembali
merebut Delhi tahun 1555 M.
Puncak kejayaan kerajaan Mughal terjadi pada masa
pemerintahan Putra Humayun, Akbar Khan (1556-1605 M). Sistem Pemerintahan Akbar
adalah militeristik. Akbar berhasil memperluas wilayah sampai Kashmir dan
Gujarat. Pejabatnya diwajibkan mengikuti latihan militer. Politik Akbar yang
sangat terkenal dan berhasil menyatukan rakyatnya adalah Sulhul Kull atau toleransi
universal, yang memandang sama semua derajat. Akbar menciptakan Din Ilahi, yang
menjadikan semua agama menjadi satu demi stabilitas antara Hindu dan Islam.
Akbar mengawini putri pemuka Hindu dan melarang memakan daging sapi. Penguasa
keempat adalah Jahangir (1605-1628 M), putra Akbar. Jahangir adalah penganut
Ahlusunah wal jamaah, sehingga apa yang ayahnya ciptakan menjadi hilang
pengaruhnya. Dari itu muncul berbagai pemberontakan, terutama oleh putranya
sendiri, Kurram. Kurram berhasil menangkap ayahnya, tapi berkat permaisuri
kerajaan, permusuhan antara ayah dan anak ini bisa dipadamkan.
Setelah Jahangir meninggal, Kurram naik tahta setelah
mengalahkan saudaranya, Asaf Khan. Kurram bergelar Shah Jahan (1627-1658 M) .
Masa ini banyak terjadi pemberontakan, terutama dari kalangan keluarga
kerajaan. Aurangzeb, panglima dan juga putra ketiga Shah Jahan berhasil
memadamkan pemberontakan dari keturunan Lodi. Keberhasilan Aurangzeb membuat
saudara tertuanya, Dara, merasa iri dan menuduh ingin merebut tahta kerajaan.
Namun ketangguhan Aurangzeb berhasil mengalahkan saudaranya sekaligus menangkap
ayahnya, Shah Jahan. Hal ini pernah dilakukan sendiri oleh Shah Jahan terhadap
kakek Aurangzeb, Jahangir. Aurangzeb, (1658-1707 M) menggantikan ayahnya.
Wilayah kekuasaan Mogul meliputi Kabul, Lahore,
Multan, Delhi, Agra, Oud, Allahabad, Ajmer, Guzarat, Melwa, Bihar, Bengal,
Khandes, Berar, Ahmad Nagar, Ousra, Khasmir, Bajipur, Galkanda, Tajore, dan
Trichinopoli.
Ø Kerajaan
Safawi di Persia
Umat Islam menguasai Persia sejak tahun 641 M. Setelah
itu, bangsa Persia yang semula beragama Zoroaster berbondong-bondong masuk
islam. Dinasti atau kerajaan islam silih berganti memerintah Persia, sampai
dengan Bangsa Mongol merebutnya pada abad ke-12 M. Setelah 3 abad bangsa Mongol
menguasai Persia, hingga pada tahun 1501M muncul Dinasti baru, yaitu Dinasti
atau kerjaan Safawi.
Kerajaan Safawi didirikan oleh Syah Ismail Safawi pada
tahun 907 H/1501 M di Tabriz. Beliau berkuasa pada tahun 1501M-1524M yang
kekuasaannya disebelah barat bebatasan dengan kerajaan Utsmani(Ottoman) di
Turki dan disebelah Timur berbatasan dengan kerajaan Islam Mogul di
India. Kerajaan Safawi merupakan salah satu dari tiga kerajaan besar di
dunia Islam pada abad pertengahan.
Setelah pemerintahan Syah Ismail Safawi berakhir,
silih berganti sultan-sultan Dinasti Safawi melanjutkan pemerintahan hingga
sebanyak 17 sultan. Sultan terakhir bernama Sultan Muhammad.
Masa Kekuasaan Syah Abbas (1585-1628 M) merupakan
puncak kejayaan kerajaan safawi. Kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak
hanya terbatas di bidang politik. Di bidang yang lain, kerajaan ini juga
mengalami banyak kemajuan.
Kerajaan Safawi menjadikan Syiah sebagai mazhab negara
dan menjadikan Persia sebagai pusat aliran ini. Sampai saai ini Persia atau
Iran dikenal sebagai pusat aliran Syiah.
Kerajaan Safawi mencapai puncak kejayaannya pada masa
pemerintahan Syah Ismail Safawi (1501-1524M), Syah Tahmasp I (1524-1576 M), dan
Syah Abbas I (1588-1620 M). Pada tahun 1736 M, Nadir Syah berhasil mengalahkan
Kerajaan Safawi dan mengakhiri kekuasaannya.
Kemunduran kerajaan Safawi adalah sepeninggal Abbas I,
berturut-turut di perintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M),
Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husain (1694-1722 M), Tahmasp II
(1722-1732 M), dan Abbas III (1733-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut
kindisi kerajaan tidak menunjukan grafik naik dan berkembang, tetapi justru
memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran.
Diantara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran
kerajaan Safawi ialah konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani. Bagi
Kerajaan Usmani berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliramn Syi’ah merupakan
ancaman langsung terhadap wilayah kekuasaan. Konflik antara dua kerajaan
tersebut berlangsung lama, meskipun pernah berhenti sejenak ketika tercapai
perdamaian pada masa Shah Abbas I. Namun tidak lama kemudian Abbas meneruskan
konflik tersebut, dan setelah itu dapat dikatakan tidak ada laigi kedamaian
antara dua kerajaan besar Islam itu.
Penyebab penting lainya adalah karena pasukan
ghulam(budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang
yang tinggi seperti Qizilbash. Hal ini disebabkan karena pasukan tersebut tidak
disiapkan secara terlatih dan tidak melalui proses yang dialami Qizilbash.
Sementara itu, anggota Qizilbash yang baru ternyata tidak memiliki militansi
dan semangat yang sama dengan anggota Qizilbash sebelumnya.
Banyak bangsa Eropa yang menjajah kerajaan Islam yang
ada di Dunia, di antaranya :
Negara yang Dijajah
|
Negara Penjajah
|
Mesir,
Jazirah Arab, Yaman, Afganistan, dan India
|
Inggris
|
Maroko,
aljazair, Tunisia, Libia, Libanon, dan Suriah
|
Prancis
|
Mindanao
(Fhilipina Selatan)
|
spanyol
|
Malaka
(Malaysia)
|
Portugal
(1511-1641 M), Belanda (1641-1795 M), Inggris (1795-1957 M)
|
Indonesia
|
Belanda
dan Jepang
|
Kaukasia,
Armenia, Tajikistan, Kazachtan, Azerbaizan, Usbekistan, Bukbara, dan
Samarkand.
|
Rusia
|
2.2. Perkambangan
Ajaran Islam Pada Abad Pertengahan
Ajaran islam mengalami perkembangan pada abad
pertengahan walaupun perkembangannya tidak sepesat pada periode klasik.
Di India Kerajaan Mogul telah melaksanakan berbagai
usaha dakwah dan pendidikan Islam antara lain dengan menbangun mesjid-mesjid
dan madrasah-madrasah. Pada madrasah-madrasah tersebut diajarkan ilmu tafsir,
ilmu hadist, dan ilmu yang merupakan mata pelajaran pokok.
Sekelompok ulama India telah menyusun sebuah kitab
yang berjudul Al-Fatawa Al-Hindiyyah berisi tentang kumpulan
fatwa mazhab Hanafi dan dicetak dalam empat jilid besar. Kitab ini disusun atas
permintaan penguasa kerajaan Mogul yakni Sultan Abu Al-Muzaffar Muhyiddin
Aurangzeb (Alamgir I : 1658-1707 M), sehingga kitab ini dikenal dengan
sebutan Al-Fatawa Al-Alamgariyah.
Di Mesir ketika Dinasti Mamluk berkuasa (1250-1517 M)
telah muncul beberapa ulama besar antara lain Ibnu Hajar Al-Asqalani
(1372-1449 M) dan Ibnu Khaldun (1332-1406 M). Ibnu Hajar
Al-Asqalani, selain ulama besar, beliau juga sebagai dosen, guru besar,
pimpinan akademi (Madrasah), hakim, mufti (pembawa fatwa),khotib,
dan penulis. Di antara buku hasil karyanya berjudul Fath Al-Bari fi
Syarh Al-Bukhori (ulasan tentang hadist-hadist riwayat Al-Bukhori yang terdiri
dari 13 jilid) dan A-Maram Adillah Al-Ahkam (kumpulan hadist
hukum dan seseuah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia). Adapun
Ibnu Khaldun, terkenal sebagai Sejarawan dan “Bapak Sosiologi Islam”.
Kitab karangannya yang terkenal adalah Al-Ibar (sejarah umum, terdiri
dari 7 jilid).
Perlu pula diketahui ulama-ulama besar lainnya yang
hidup pada abad perterngahan seperti :
Ø Jalaluddin
Al-Mahalli (Mesir, 791-764 H) dan Jalaluddin
As-Suyuti (849-911H) menagrang kitab tafsir jalilinyang
terdiri dari dua jilid kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia.
Ø Ibnu
Kasir (Bosyra, 700 H/1300 M-Damaskus, 774 H/1373 M) mengarangTafsir
Al Qur’an Al Azim yang terdiri dari empat jilid. Kitab ini sudah di
terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Ø Imam
An-Nawawi (Damaskus, 631 H/1233 M-676 H/1277 M) mengarang Kitab
Hadist “Riyad as-Salihin”. Kitab ini sudah di terjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia. Imam Nawawi (wafat 1277 M) menyusun kitab fikih mahzab
Syafi’I dengan judul Minhaj At-Talibin.
2.3. Perkambangan
Ilmu Pengetahuan Pada Abad Pertengahan
Pada abad pertengahan di beberapa wilayah kekuasaan
Islam, ilmu pengetahuan mengalami perkembangan walaupun tidak lebih maju
daripada masa jayanya Daulah Abbasiyah dan tidak mampu menyaingi kemajuan
bangsa Eropa.
Di India pada masa pemerintahan kerajaan Mogul telah
dibangun sekolah sekolah yang di dalamnya diajarkan ilmu pengetahuan umum,
seperti logika, filsafat, geometri, geografi, sejarah, politik, dan matematika.
Tatkala Sultan Syah Jehan dan Aurangzeb memerintah telah dibangun
sekolah-sekolah tinggi, selain pusat pengajaran di Sueknon. Selain itu, pada
tahun 1641 M perpustakaan di Agra telah memiliki 24.000 judul buku dalam
berbagai disiplin ilmu.
Di Mesir tatkala diperintah oleh Dinasti Mamluk
(1250-1517 M) telah muncul para cendekiawan muslim seperti:
Ø Ibnu Abi
Usaibiah penulis buku “Uyun Al Anba fi Tabaqat Al Atibba” (penyampai informasi
dalam tingkatan para dokter).
Ø Abu Al Fida,
Ibnu Tagri Badri Atabaki, dan Al Maqrizi, terkenal sebagai penulis sejarah
kedokteran.
Ø Abu Hasan
Ali Nafis (wafat 1288 M) kepala rumah sakit Kairo yang menemukan susunan dan
peredaran darah dalam paru-paru manusia, tiga abad lebih dulu dari Servetus
(orang Portugis).
Ø Nasiruddin
At-Tusi (1201-1274 M) seorang ahli observatorium dan Abu Faraj Tabari
(1226-1286) seorang ahli matematika.
Selain itu, ada seorang cendekiawan muslim yang ahli
dalam ilmu geografi yang bernama Ibnu Batutah (703-779 H) dan juga pengembara
muslim yang telah berkeliling dunia serta pernah singgah sebanyak dua kali di
Samudera Pasai (Aceh). Beliau telah menyusun buku yang berjudul Rihlah Ibnu
Batutah, berisi tentang perjalanan Ibnu Batutah dalam berkeliling dunia. Buku
ini telah diterjemahkan ke dalam berpuluh-puluh bahasa dunia.
Perlu pula diketahui bahwa pada awal abad pertengahan
ini, telah pula disusun kitab Mausu’at, yaitu buku yang sangat tebal, berisi
tentang kumpulan berbagai ilmu pengetahuan, yang pada masa sekarang disebut
ensiklopedi. Di antara cendekiawan muslim yang menyusun Mausu’at adalah
An-Nuwairy (wafat: 722 H), Ibnu Fadlullah (700-748 H), dan
Jalaluddin As-Suytiti (849-911 H). Setelah
kerajaan-kerajaan Islam dan umat Islam di berbagai wilayah dari benua Asia dan
Afrika mengalami kemunduran di bidang politik dan ekonomi, akibat dijajah oleh
bangsa Eropa, umat Islam tidak mampu lagi untuk menumbuhkembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2.4. Perkembangan
Kebudayaan Islam pada Abad Pertengahan
Ø Arsitektur
Kata arsitektur berasal dari bahasa
Yunani yaitu architektur yang berasal dari dua suku kata
yakni archedan tektoo .Arche berarti asli, awal,
danotentik.Tektoo bermakna berdiri stabilan kokoh.
Arsitektur Islam adalah ilmu sekaligus seni
merancang bangunan ataupun struktur lain yang frungsionaldan dirancang
berdasarkan kaidah estetika islam yang bertolak dari pengakuan akan keesaan
Allah SWT.Arsitektur islam ituterdapat antara lain pada bangunan mejid, istana,
dan makam/pekuburan.
Di Persia (sekarang Iran) pada masa keemasan Dinasti
Safawi dikota Isfahan telah di bangun Mesjid Syah (sekarang Mesjid Imam),
Mesjid Syah Lutfullah, Istana Cehil Sutun (bahasa Persia: empat puluh tiang),
jembatan Khaju, dan menara-menara goyang. Mengingat indah dan megahnya kota
Isfahan, orang-orang Persia(iran) menyebutnya dengan ungkapan Isfahan nisfe
jahan (Isfahan kota setengah dunia).
Selain itu, dikota masyad (ibukota propinsi khurasan)
terdapat makam imam ali ar-rida (orang iran biasa menyebut imam reza,imam ke
delapan dalam akidah syiah dua belas imam).tidak jauh dari imam ar-rida
terdapat mesjid imam reza yang luas megah dan indahnya arsitektur islam yang
berkualitas tinggi.kubah mesjid ini di hiasi dengan ratusan kilogram emas
murni, sehingga menambah kemegahan dan keindahan mesjid.juga di kota tua qung
(150km dari taheran) terdapat makam hazrat Fatimah ma’sumah saudara kandung
imam ali ar-rida.ke dua makam tersebut tidak pernah sepi dari peziarah, baik
dari wilayah Persia maupun Negara tetangga seperti afganistan, Pakistan, dan
irak.
Di india pada masa jayanya kerajaan mogul telah
didirikan bangunan-bangunan yang megah dan indah dengan arsitektur yang
mengagumkan. bangunan-bangunan itu seperti istana megah di delhi dan Lahore,
mesjid jami di aunfur (di bangun antara tahun 1438-1478,meniru bangunan dinasti
timurid), benteng merah, charminar (empat menara) yang dibangun tahun 1591 M,
di hayderabad, india (corak islam dan hindu tampak pada bangunan ini) dan
bangunan-bangunan makam yang memukau.termasuk bangunan makam yang menakjubkan
dan termasuk salah satu keajaiban dunia ialah tajmahal.Pada bangunan makam ini
di semayamkan mumtaz mahal istri syah jehan. tajmahal ini terletakdi pinggir
sungai jamuna di agra dan di bangun oleh syah jehan selama 12 tahun(1631-1643
M).untuk melaksanakan pembangunan gedung sultan syah jehan mendatangkan
arsitek-arsitek dari irak,dan turki.sedangkan yang menyiapkan gambar rancangan
gedung ini dan sekaligus pengawas dalam pelaksanaan pembangunannya adalah ustad
isa irani.
Di turki pada masa keemasan pemerintahan kerajaan
utsman telah di bangun mesjid-mesjid dengan gaya arsitektur tinggi da menawan
hati.mesjid-mesjid itu seperti mesjid agung, sultan Muhammad al-fatih,mesjid
agung sulaiman (pada masa itu merupakan mesjid terindah di turki), mesjid
bayazid,mesjid abu ayub al-ansyori yang terletak antara mesjid aya
sopia.Mesjid-mesjid tersebut dihiasi dengan kaligrafi,sehingga menambah
keindahan, kemegahan, dan keagungannya.
Mesjid aya sopia dulunya adalah sebuah gereja.
kemudian bangunan itu di rombak statusnya menjadi sebuah mesjid melalui
renopasi dan gambar-gambar makhluk hidup di dindingnya diganti dengan
kaligrafi.
Mesjid-mesjid di Indonesia yang di
bangun pada abad pertengahan, seperti mesjid agung demak (1506 M),
mesjid agung banten (1552-1570 M) mesjid agung kudus (1549 M) mesjid agung
Cirebon (1480 M) mesjid sultan Abdurrahman (abad ke 18 M) dan mesjid agung
kraton buton (1712 M) .
Ø Seni Sastra
Sastrawan-sastrawan muslim yang hidup di abad pertengahan
antara lain :
v Faridudin Al
Athar (119-1230 masehi)
Beliau lahir di nasabun timur laut Persia. semasa
mudanya beliau mengendara di berbagai wilayah ioslam seperti mesir, hejaz,
india, dan asia tengah. kemudian ia kembali ke tempat kelahirannya dan menetap
disana. beliau menulis puisi dan menyusun petuah-petuah dan menyusun
petuah-petuah sufi selama 39 tahun.
Karya fariddudin al athar yang paling terkenal adalah
mantiq at tair (musyawarah burung). sebuah sajak alegoriyang mengisahkan
pengalaman religious kaum sufi. buku mantiq al at-tair ini telah diterjemahkan
kedalam bahasa prancis oleh J.H. Garcin de tassi dengan judul mantiq ut-ttair,
lelanage des oiseau (183 masehi) juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa
inggris dengan judul de conference of the birds (1955).
Buku karya fariruddin al attar lainnya adalah
tajqiratul aulia. buku ini disusun dalam bentuk prosa dengan maksud mengenang
para sufi pendahulunya (buku ini sudah di terjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia).
v Jalaluddin
Ar-Rumi (1207-1273 masehi)
Jalaluddin ar-rumi lahir di afganistan pada 1207
masehi dan wafat di turki tahun 1273 masehi. ia adalah keturunan sahabat abu
bakar as-sidiq r.a. ia seorang penyair sufi terbesar pada
masanya yang dapat gelar maula (tuan kami). karya tulis jalaluddin
ar – rami :
§ Diwan
syams-I Tabriz, merupakan kumpulan puisi terdiri atas 33000 baityang pesemuanya
dalam bentuk gazal sufi.
§ Masnawi,
terdiri dari 6 jili berisi 26.660 bait yang berisi “ akar-akar agama dan
penemuan keghaiban-keghaiban alam dan pengetahuan ketuhanan” dan buku ini
diselesaikan dalam waktu 10 tahun. buku ini sudah di terjemahkan dan dibeli
komentar oleh renold alleine Nicholson selama 25 tahun ( 1925-1950 masehi)
v Sa’adi
Syiraz (wafat di syiraz antara tahun 1291-1295 masehi)
Beliau seorang sastrawan Persia yang karya tulisnya
berjudul bustam (kebun buah) dan gulistan (kebun bunga). gulistan ditulis dalam
bentuk prosa dan berisi tentang kisah-kisah, kata-kata mutiara, nasihat,
renungan pribadi yang berisi selingan puisi berisi anekdot, humor, dan nasihat.
bustan (telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia). bewrisi kisah-kisah
yang indah dan melukiskan nilai-nilai luhur islam yakni kebenaran,keadilan,
kerendahan hati dan kebebasan.
v Fuzuli (wafat
sekitar tahun 1556 masehi)
Beliau termasuk penyair terkenalalam sejarah sastra
islam. salah satu karyanya berbentuk puisi yang berjudul shikeyetname
(pengaduan). fuzuli bertempat tinggal di irak.
Selain seni bangunan dan seni sastra terdapat juga
seni music,seni suara, seni lukis, seni pahat, seni tari, dan seni kaligrafi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pada abad pertengahan, terdapat tiga kerajaan Islam di
antaranya Kerajaan Ottoman di Turki, Kerajaan mogul di India dan
Kerajaan Syafawi di Persia. Pada abad pertengahan, Islam mengalami kemunduran.
Hal ini ditandai antara lain dengan tidal adanya lagi kekuasaan kerajaan islam
yang utuh.
Walaupun pada abad pertengahan ini tidak semaju
seperti pada masa periode klasik tetapi Kerajaan-Kerajaan Islam pada abad
pertengahan berhasil menghasilkan peninggalan yang bermanfaat hingga sekarang.
3.2. Saran
Kita selaku umat muslim harus mengetahui
sejarah-sejarah dalam agama kita, kita juga harus bangga dengan para
tokoh ulama yang telah memberikan peninggalan berupa ilmu, budaya, yang berlaku
dan dapat di manfaatkan oleh kita.
DAFTAR PUSTAKA
http://sejarah.kompasiana.com/2010/10/05/perkembangan-islam-abad-pertengahan/
Syamsuri.
2006. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
bermanfaat sekali makalahnya kak makasih
BalasHapusregistrasi kartu xl online